Rabu, 30 September 2015

Pentas Reog Malam Bulan Purnama Sebagai Atraksi Rutin di Ponorogo




Kabupaten Ponorogo sebagai sebuah kota yang di kenal dengan asal Atraksi Reog Ponorogo memiliki beragam objek dan daya tarik wisata. Tentu saja sebagai atraksi utamanya adalah Reog itu sendiri. Namun sebagai kota asal Seni Budaya Reog, ternyata tidak setiap hari kita bisa menjumpai pagelaran seni tradisional ini. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh wisatawan lokal ataupun mancanegara, bahkan masyarakat dari daerah di luar Kabupaten Ponorogo yang menanyakan tentang Reog Ponorogo.
Pertanyaan yang sering kali sulit dijawab adalah ” Kapan saya bisa melihat Reog Ponorogo di sana?” atau “Apakah Reog selalu ada saat saya berkunjung di sana?” atau yang satu ini, “Di mana saya bisa melihat Reog bila sewaktu-waktu berkunjung kesana?”. Hal tersebut sangat sulit dijawab bahkan oleh sebagian besar masyarakat Ponorogo. Kebanyakan jawaban yang diberikan yaitu seputar Grebeg Suro dan Festival Reog yang diselenggarakan di Aloon-aloon Ponorogo.
Hal itu tentu saja aneh, mengingat Ponorogo sebagai kota asal Reog, namun ternyata tidak lazim diadakan sebagai rutinitas untuk menarik kunjungan wisatawan. Setelah mengkonfirmasi masalah tersebut dengan Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Ponorogo, ada sedikit harapan bagi semua kalangan masyarakat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Disparda Ponorogo menjelaskan, bahwasanya Kab. Ponorogo memiliki rutinitas untuk menampilkan Reog Ponorogo sebagai Atraksi Budaya. Rutinitas diadakan bertepatan dengan adanya bulan purnama atau setiap tanggal 14 menjelang 15 kalender jawa atau kalender islam. Beberapa alasan yang muncul adalah karena biaya pengadaan pagelaran Reog tidak sedikit, sehingga di jadwalkannyalah pada setiap Malam Bulan Purnama.


Pagelaran tersebut dilakukan di Panggung Utama Aloon-Aloon Ponorogo pada pukul 19.30 WIB dan apabila terjadi hujan atau kendala lainnya maka tempat pagelaran dipindahkan di Paseban Aloon-Aloon Ponorogo. Pelaku seni yang memainkan pagelaranpun tidak berasal dari satu sanggar tari atau desa, melainkan dari kecamatan-kecamatan di Ponorogo secara acak dan bergiliran. Setiap kecamatan di Ponorogo memikili Yayasan Reog Ponorogo. Bahkan, dari salah satu sumber yang bisa dipercaya, hampir seluruh desa di Ponorogo memiliki Reog. 1 Kecamatan memiliki beberapa desa, yang juga memiliki Reog. Artinya setiap Kecamatan memiliki beberapa Reog.

Bapak Bambang Wibisono selaku Kepala Bidang Kebudayaan turut menjelaskan bahwa pemilihan Reog yang akan tampil mewakili setiap kecamatan ini memiliki beberapa cara pemilihan. Kecamatan A memilih Reog yang akan tampil adalah dari Desa AB karena Desa tsb memiliki Reog dan Penari terbaik dibandingkan dari Desa lainnya di Kecamatan yang sama. Kecamatan B memilih penari-penari terbaik dari beberapa desa yang ada di lingkungan Kec. B agar dapat menjadi susunan kelompok tari terbaik dari Kecamatan tsb. Kecamatan C melakukan rolling atau perputaran dari satu desa kemudian desa yang lain, misalnya tahun ini adalah desa CA dan tahun depan giliran desa CB yang akan tampil demikian seterusnya. Hal tersebut tergantung pada kebijakan pejabat kecamatan setempat.



Sumber:  https://ponorogopedia.wordpress.com/tag/kota-ponorogo/

2 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus... lestarikan budaya indonesia

pamellauddin mengatakan...

Jammy Luck, Jammy Luck, and the New Casino - JTM Hub
Jammy 청주 출장안마 Luck is 진주 출장샵 jammy luck. Come to Jammy Luck and find the sweetest 경상북도 출장안마 slot machines in 구리 출장샵 New Jersey! 사천 출장안마 Play Jammy Luck, Jammy Luck, Jammy Luck,

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers