Asal mula terbentuknya danau ngebel adalah penjelmaannya
seekor naga, yang konon naga itu penjelmaan dari keris empu yang terkenal pada
masa itu. Ketika sang naga meminta pengakuan kepada sang empu bahwa dia adalah
anaknya, karena sang empu mengetahui bawasanya naga itu adalah penjelmaan keris
pusaka, maka sang empu memberikan syarat kepada naga itu. Apakah syratnya,
hemmm syaratnya adalah jika sang naga dapat melingkari gunung wilis denga
tubuhnya, maka diakuinya dia menjadi anaknya.
Ternyata dibalik syarat yang diberikan sang empu kepada naga ada tipu daya. Karena sang naga tidak dapat melingkari gunung wilis dengan tubuhnya, maka dia menjulurkan lidahnya. Nah disinilah tipu daya itu. ketika sang naga menjulurkan lidahnya, tiba-tiba sang empu memotong lidah itu. Apa gerangan yang terjadi? Berubahlah lidah sang naga menjadi keris pusaka, sedang sang naga sendiri menjelma menjadi seorang anak yang bernama BARUKLINTING.
Disinilah awal permulaan ceritamya, tatkala sang naga telah menjelma jadi manusia, dia merasakan kelaparan yang amat sangat. Disaat itu bersamaan dengan adanya pesta dari seorang perempuan yang kaya raya. Ketika Baruklinting meminta makanan dipesta itu, bukan makanan yang didapat, akan tetapi diusir dan dimaki habis-habisan dia oleh sang perempuan kaya.
Ternyata dibalik syarat yang diberikan sang empu kepada naga ada tipu daya. Karena sang naga tidak dapat melingkari gunung wilis dengan tubuhnya, maka dia menjulurkan lidahnya. Nah disinilah tipu daya itu. ketika sang naga menjulurkan lidahnya, tiba-tiba sang empu memotong lidah itu. Apa gerangan yang terjadi? Berubahlah lidah sang naga menjadi keris pusaka, sedang sang naga sendiri menjelma menjadi seorang anak yang bernama BARUKLINTING.
Disinilah awal permulaan ceritamya, tatkala sang naga telah menjelma jadi manusia, dia merasakan kelaparan yang amat sangat. Disaat itu bersamaan dengan adanya pesta dari seorang perempuan yang kaya raya. Ketika Baruklinting meminta makanan dipesta itu, bukan makanan yang didapat, akan tetapi diusir dan dimaki habis-habisan dia oleh sang perempuan kaya.
Baruklinting sakit hati dengan perlakuan yang diterimanya. Saat Baruklinting akan pergi dari desa itu, rasa laparnya belumlah hilang, ketika itu ada seorang nenek lewat dan memberinya makanan(mbok rondo). Baruklinting senang sekali karena rasa laparnya kini telah hilang oleh pertolongan mbok Rondo. Karena rasa sakit hatinya pada penduduk desa dan si perempuan kaya yang telah memaki dan mengusirnya, dia mempunyai rencana untuk membalasnya. Ketika rencana tersebut akan dilaksanakan, berpesanlah Baruklinting pada mbok rondo untuk mempersiapkan lesung(alat untuk menumbuk padi yang bentuknya seperti prahu) dan entong kayu(alat untuk mengambil nasi).
Berangkatlah Baruklinting kedesa itu, diadakannya sayembara, yang isinya: barang siapa dapat mencabut kayu yang saya tancapkan ini, maka saya akan meninggalkan desa ini. Semua penduduk desa mencobanya satu persatu, tapi apa gerangan yang terjadi? Tak ada satupun yang dapat mencabutnya. Ketika para penduduk desa tak sanggup mencabutnya, dicabutnya sendiri kayu itu. Apa gerangan yang terjadi? Keluarlah air yang deras dari bekas tancapan kayu itu. Tak sorangpun dapat menghentikan alirannya, terjadilah bencana air bah, tenggelamlah para penduduk desa itu, tak seorangpun selamat, kecuali Mbok Rondo sang dewi penolong Baruklinting, dengan menaiki lesung, sesuai amanat dari Baruklinting. Maka jadilah danau desa tersebut, yang sekarang dipanggil dengan sebutan Danau Ngebel.
Sumber: http://ndatu.blogspot.co.id/2011/01/sejarah-danau-ngebel-ponorogo.html
0 komentar:
Posting Komentar