Rabu, 23 September 2015

Sisi Menarik Dari Ponorogo


Jawa Timur tidak cuma punya pesona alam dan pantai yang luar biasa, kekayaan budayanya juga menarik untuk digali. Siapa yang tidak kenal dengan kesenian reog, misalnya? Nah, Kabupaten Ponorogo adalah ibu dari pementasan tari yang mendunia ini.
Sebelum membahas reog lebih jauh,  saya akan mengajak anda berkeliling menjelajahi berbagai pesona lain yang dimiliki oleh Ponorogo. Keelokan apa aja sih yang tersembunyi di balik Kota Reog ini? Yuk, kita gali satu per satu.
Saat bertandang ke Ponorogo kunjungi Telaga Ngebel yang menjadi salah satu ikon pariwisata kota ini

Telaga Ngebel / Foto: Heri Setiawan via www.flickr.com

Telaga Ngebel adalah danau alami yang terletak di kaki Gunung Wilis. Berada pada ketinggian 734 mdpl, anda akan dijamu dengan permukaan air berwarna biru dengan udara yang sejuk di antara perbukitan. Dari pusat kota Ponorogo, anda bisa mencapai tempat ini dengan menempuh jarak sekitar 30 Km atau sekitar 45 menit  ke arah Kecamatan Ngebel, bagian utara Kabupaten Ponorogo. Pada tanggal 1 Suro, di telaga ini biasa diadakan tradisi larung sesaji oleh masyarakat setempat. Dalam acara larung sesaji ini ada dua jenis tumpeng raksasa yang akan dibawa ke depan publik. Pertama adalah tumpeng berisi beras merah, dan yang kedua adalah tumpeng berisi sayuran. Jika tumpeng berisi beras merah ini dihanyutkan ke telaga, tumpeng yang berisi sayuran akan diperebutkan oleh para warga. Anda juga boleh lho ikut menyemarakkan acara “berebut berkah” ini.
Memilih untuk datang di hari-hari lainnya? Jangan kuatir kelaparan di tempat ini, karena sejumlah warung dengan menu andalan berupa ikan nila siap mengisi perut anda yang keroncongan.
Tak jauh dari Telaga Ngebel, ada air terjun Toyomerto yang tersembunyi
Air terjun Toyomerto via pusparani-pusparani.blogspot.com
Dari Telaga Ngebel, cobalah blusukan kurang lebih 5 km ke arah Desa Pupus. Ada air terjun bernama Toyomerto, yang diambil dari nama dusun tempat air terjun ini berada. Air terjun yang dikenal juga dengan nama Selorejo ini bertingkat dua; masing-masing tingkatan tingginya 25-30 meter yang dinamai Selorejo Atas dan Selorejo Bawah.
Jalur menuju ke tempat ini cukup ekstrim. Berkelok-kelok, menanjak, curam dengan tebing di kanan-kirinya. Tapi, kesulitan yang anda temui akan sepadan dengan pemandangan yang anda dapatkan di air terjun ini. Selain destinasi yang masih alami, anda juga bisa melihat hutan pohon pinus dan kebun kopi di dekat sini.
Panorama serba hijau di puncak Gunung Bedes akan membuat mata anda rileks
Pemandangan dari Gunung Bedes via instagram.com
Gunung Bedes adalah sebuah bukit setinggi ±200 mdpl yang berada di perbatasan Ponorogo dan Trenggalek, tepatnya di Desa Ngadirojo Kecamatan Sooko. Dinamakan Gunung Bedes karena tempat ini dihuni banyak bedes atau kera. Siapkan sepeda motor yang tangguh kalau ingin kemari, karena anda harus melibas medan yang penuh tanjakan tajam.

Masih di Kecamatan Sooko, derasnya air terjun Pletuk yang membelah perbukitan bisa kamu abadikan dengan kameramu
Air Terjun Pletuk via ponorogosekitarnya.blogspot.com

Gemuruh air yang jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter bisa anda nikmati di Dusun Kranggan, Desa Jurug, Kecamatan Sooko, sekitar 30 km dari pusat kota. Air terjun bernama Pletuk ini mengalirkan air berwarna kecoklatan yang deras di saat musim penghujan. Berada di kawasan perbukitan yang tingginya sekitar 460 mdpl, anda bisa menikmati panorama yang segar di sekeliling air terjun.

Berdiri dengan awan di bawah kaki juga bisa kamu lakukan di Ponorogo, tepatnya di Puncak Gunung Gajah

 

Samudera di atas awan dari Gunung Gajah, Sambit via instagram.com
Menjamahi puncak-puncak gunung memang sebuah adiksi. Pemandangan matahari terbit dengan awan di bawah kaki kita, ditambah siluet puncak gunung di kejauhan itu bikin deg-degan. Nah, kalau anda menginginkan pemandangan serupa di Ponorogo, jelajahilah puncak Gunung Gajah.
Gunung Gajah terletak di Kecamatan Sambit dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl. Puncaknya tak terlalu sulit dicapai, bisa melalui jalan setapak yang cukup dilewati sepeda motor, meski medannya cukup menantang.

Anda pun bisa bergaya ala Meteor Garden di bukit bintangnya Ponorogo: Puncak Pringgitan
Puncak Bukit Pringgitan via www.travelmatekamu.com

Karena letaknya di tengah Jawa Timur, Ponorogo memang gak punya pantai. Tapi, sejumlah bukit dan gunung bakal bikin anda terpesona dengan kota ini. Salah satunya, Bukit Pringgitan yang terletak di desa Caluk, kecamatan Slahung. Di sini, anda bisa bergaya ala F4 di Meteor Garden, sambil memandangi city light kota Reog serta bintang-bintang yang bertaburuan. Jangan lupa siapkan jaket tebal untuk mengusir udara dingin.

Ke Ponorogo, tentu belum lengkap kalau belum menyaksikan kesenian Reog andalan kota ini

Reog Ponorogo via khabarjoss.wordpress.com

Ya, Reog adalah kesenian yang sudah menyatu dengan nadi Ponorogo. Kesenian ini selalu dipentaskan di berbagai kesempatan, baik itu pernikahan, khitanan, hari-hari besar nasional, sampai sejumlah festival tahunan yang diadakan pemerintah Kabupaten Ponorogo. Ada Festival Reog Nasional, Festival Reog Mini Nasional, serta Pertunjukan pada Bulan Purnama yang biasanya diselenggarakan di alun-alun kota.

Penari Reog terdiri dari Jathil, Warok, dan Barongan atau Dadak Merak. Topeng Dadak Merak yang berupa wajah singa dengan kipas bulu merak beratnya bisa mencapai 50 kilogram dan hanya ditahan oleh kepala dan rahang penarinya. Gak jarang, penonton juga diajak duduk di atas kepala sang Barongan.

Sebelum pulang, isi dulu perut anda dengan sate ayam khas Ponorogo yang dijajakan di Gang Sate Kampung Sate Ayam di Ponorogo
Sate ayam Ponorogo via sate-tukri-sobikun.blogspot.com
 
Sejumlah warung sate ayam khas Ponorogo berderet di sepanjang gang ini. Memang, Gang Sate ini adalah sebuah kampung yang menjadi pusatnya sate ayam Ponorogo. Dari sekian banyak warung sate di gang ini, warung sate
milik Tukri Sobikun adalah yang paling terkenal. Konon, beliaulah yang menjadi perintis menjual sate di tempat ini, sehingga akhirnya gang ini menjadi terkenal.
Seporsi sate yang terdiri dari irisan lontong dan seepuluh tusuk sate ayam ini dihargai 16 ribu rupiah. Dengan bumbu yang kaya rempah, dijamin anda bakal ketagihan makan di sini.
Itulah sebagian sisi menarik dari Kota Reog yang patut anda jajal saat berkesempatan mengunjungi Ponorogo. Apakah anda punya tempat wisata lainnya di Ponorogo yang jadi favorit kamu? Yuk, deh, bagiin aja di kolom komentar :)

Sumber : http://www.hipwee.com
 

 

 


 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers